Masih membekas dalam ingatan kita, saat-saat rezim Orde baru mencekam dan megekang suara rakyat pada saat itu. Pemerintah layaknya dewa yang selalu benar. Tidak ada kritikan, tidak ada pendapat, dan tidak  ada argumen yang boleh dilontarkan. Masyarakat termenung dengan semua itu, layaknya di penjara dalam ruangan yang sempit. Sungguh pelik memang, bahkan pendidikan pun diorientasikan sebagai alat pembangunan. Bagaimana generasi pelajar dan mahasiswa mau kritis pada saat itu? buku buku wacana kiri yang berisi nalar kritis semua dibakar dan diasingkan.  Mahasiswa mulai muak dengan semua itu, ditambah dengan krisis ekonomi yang terjadi di negeri yang katanya sudah merdeka ini. 

Aktivis-aktivis kalangan mahasiswa milenial mulai sadar dan bangkit. Mereka rindu dengan kebebasan  setelah 32 tahun terkekang dan terpenjara. Hari ini, kran demokrasi sudah dibuka, setelah lamanya tertutup. Kesadaran lah yang membuat mereka bangkit karena mereka adalah putra bangsa bebas merdeka. Ingat ! Mahasiswalah sebagai pelaku perubahan yang mendobrak pemerintah pada masa  itu. 21 Mei tahun 1998 mahasiswa  bertebaran di jalanan seraya meneriakan Reformasi menuju kebebasan.  Perjuangan punn tidak sia sia, rezim orde baru pundur mundur pada saat itu karena desakan mahasiswa dan rakyat Indonesia. Lantas bagai mana mahasiswa sekarang ini??? Mau diarahkan kemana bangsa ini ketika mahasiswa sebagai kaum  intelektual masih diam?

Ayo bangun kawan! Kita kuliah bukan sebatas mengikuti perkuliahan secara akademis. Ada hal yang lebih penting dari pada itu.

Oleh : Nur Ashari