Menjadi pahlawan ternyata tidak harus dia yang kuat dan mampu menjadi garda terdepan dalam suatu peperangan membela tanah air. Ditengah kondisi saat ini, yakni darurat pandemi Covid-19, berdiam diri dirumah dan membatasi diri untuk berinteraksi rupanya sudah cukup untuk disebut pahlawan.

Sedih, itulah yang dirasakan umat manusia diseluruh penjuru dunia saat ini. Bermula dari sebuah berita di TV, hari ini virus corona sudah datang menebar ketakutan disekeliling kita. Bagi umat Islam, kondisi saat ini adalah sebuah musibah yang sangat besar. Bagaimana tidak, semua kegiatan baik peribadatan maupun kegiatan peringatan keagaaman dilumpuhkan. Kebanyakan masjid saat ini ditutup untuk melakukan sholat jamaah dan kegiatan keagamaaan tidak lebih dari pengingat sholat. Bahkan, sholat jumat pun sampai diliburkan.

Akankah kondisi saat ini akan berlanjut? Hati mendadak menangis ketika melihat kalender sudah sampai pada pertengahan bulan Sya'ban. Itu artinya, 15 hari lagi bulan Ramadhan tiba. Kita tidak bisa terus begini, tetap dirumah sambil melihat berita saudara kita berjatuhan gara-gara terpapar si Covid-19 ini.

Apa yang bisa kita lakukan hari ini? Berdoa dan berdoa ! Mungkin itu cara yang paling tepat untuk menghentikan cobaan ini. Kita tahu bahwa, Allah tidak mungkin menguji manusia diatas batas kemampuannya.
Semua penyakit pasti ada obatnya. Dan yang memberi obat adalah yang memberi penyakit. Sebagai umat muslim, kita harus sering berdoa dan mendekat kepada-Nya. Ingat ! Hanya kepada Allah lah kita bergantung.

Terus berdoa dan berdoa, tingkatkan ketaqwaan serta perbanyak sholawat. Hal itu mungkin yang bisa kita lakukan dirumah. Jangan mengeluh atas kondisi sekarang ini, semua ada hikmahnya. Salah satu hikmah adanya pandemi Covid-19 ini mungkin kita disuruh meluangkan waktu lebih banyak untuk keluarga tersayang dan untuk rajin beribadah. Oleh karena itu, jangan sampai kita terlena dan rugi dengan berdiam diri dan tidak melakukan apa apa.

Oleh: Nur Ashari